Senin, 08 Juni 2015

virtual office jakarta pusat - Pengelola Apartemen di Jakarta

virtual office jakarta pusat - Jakarta sebagai Ibukota negara seharusnya menjadi role model dlm pengelolaan wilayah serta kependudukan. Utk tersebut unit-unit terkecil dlm pengelolaan wilayah seperti RT (rukun tetangga) serta RW (rukun warga) diperlukan. Nyatanya,  ada sekitar 83 apartemen & hunian susun (rusun) di Jakarta belum sampai sekarang blm memiliki RT/RW. Akibatnya, pendataan penduduk tidak mudah dilakukan & rawan terjadinya penyelewengan dokumen kependudukan.

Untuk menertibkan hal itu Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat, meminta Dinas Perumahan serta Gedung DKI Jakarta segera melakukan pendataan serta membentuk RT/RW di seluruh apartemen & rusun Jakarta. “Pokoknya tahun 2015 ini semuanya telah jelas penghuni apartemen serta rusun tersebut masuk ke kawasan mana, ini supaya memudahkan pendataan serta menghindari penyelewengan yg dpt terjadi. Gw mau datanya akurat, antara pemilik, penghuni, maupun penyewa semuanya hrs jelas,” ujarnya di Balaikota, Jakarta, Senin (8/6).

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perumahan & Gedung DKI Jakarta Ika Lestari Adji mengatakan, dari 281 apartemen & rusun di Jakarta yg sudah terbentuk RT serta RW-nya baru sekitar 18 persen. “Sebanyak 172 di antaranya telah berbentuk badan hukum & telah ada perhimpunan penghuni atau PPPRS-nya, ini lagi kita atur untuk pembentukan RT/RW termasuk PPPRS,” katanya - service office jakarta pusat.

Ika juga menyebut akn memberikan sanksi tegas bagi pengelola apartemen maupun rusun yg gak ingin didata oleh pemprov, termasuk mengaudit penyediaan fasos-fasumnya. Salah satu yg belom memiliki RT/RW ialah apartemen Kalibata City. Apartemen ini  blm lama ini ramai diberitakan menjadi tempat prostitusi terselubung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar